PELOPOR MERCHANDISE INOVATIF DI INDONESIA PELOPOR MERCHANDISE INOVATIF DI INDONESIA

Jangan Nunggu Sempurna. Aden Bajaj & Kang Ariep Cerita Awal Mula Bisnis di Podcast Rumah Komunitas

Bagikan:

Dari dunia hiburan ke dunia usaha, Aden Bajaj dan Kang Ariep berbagi kisah nyata tentang pentingnya berani mulai meski belum sempurna.

“Jangan nunggu sempurna, mulai aja dulu.” Kalimat itu jadi pembuka yang langsung nyantol di kepala penonton podcast Rumah Komunitas episode perdana yang tayang di YouTube.

Podcast ini mempertemukan dua sosok inspiratif: Aden Bajaj, komedian yang dikenal dari grup Bajaj, dan Kang Ariep, pengusaha kreatif di balik brand Rumah Komunitas.

 Bedanya dunia mereka? Jauh. Tapi visi mereka? Sama — berani mulai, meski belum sempurna. Di awal episode, Kang Ariep membuka dengan santai sebagai tuan rumah. Aden Bajaj langsung nembak pertanyaan yang mewakili banyak anak muda zaman sekarang: “Kang, bisnis tuh mulai dari mana kalau belum punya modal gede, atau temen punya modal tapi engga tau mulai bisnisnya dari mana?”

Kang Ariep menjawab tanpa banyak mikir, tapi maknanya dalam: “Di Rumah Komunitas mah, modal paling penting teh bukan duit, tapi pertemanan (yang punya modal dan kemampuan) pertemanan harus dibangun dengan proses ta’aruf jadi proses itu bukan hanya di dunia percintaan saja melainkan pertemanan. Mengambil dari konsep Rosululloh, untuk membangun pertemanan pertama : berkujung ke rumahnya, di ajak saffar/traveling (untuk melihat sifat aslinya) dan berniaga” Menurutnya, banyak orang gagal bukan karena gak punya uang, tapi karena gak percaya sama dirinya dan timnya. “Kita terlalu sering nunggu segalanya sempurna, padahal yang penting tuh berani mulai dulu,” jelasnya.

Rumah Komunitas sendiri tumbuh dari kerja sama dan rasa percaya antar sahabat. Mereka mulai dari hal kecil, promosi lewat media sosial, jualan via marketplace, sampai akhirnya punya toko offline di Bandung.

Sementara itu, Aden Bajaj cerita kalau dunia hiburan juga gak jauh beda. “Kalau di entertainment, yang paling penting itu konsisten, attitude, dan doa. Kadang orang pengin tampil sempurna, tapi lupa buat jalanin prosesnya,” ujarnya. “Talent penting, tapi kalau attitude-nya jelek, susah diterima. Orang bakal lebih inget sikap kamu dari pada performa kamu,” katanya.

Aden mengingatkan pemirsa di dunia artis jangan terjebak gaya hidup glamor. “Godaan hedon tuh nyata. Banyak yang pendapatannya besar, tapi gak bisa ngatur uang. Akhirnya besar pasak daripada tiang,” tambahnya sambil ketawa.

Momen paling menarik datang ketika Kang Ariep balik bertanya: “Bang Aden, kalau disuruh milih: artis atau pebisnis?”Aden menjawab tanpa ragu,

“Saya pilih bisnis. Karena di bisnis, saya bisa bantu orang lain, bisa punya waktu buat keluarga, dan bisa beribadah lebih tenang.”

Podcast yang awalnya penuh tawa itu berakhir dengan refleksi yang dalam — bahwa sukses bukan tentang kesempurnaan, tapi keberanian untuk memulai dan bertahan di tengah perjalanan (Vick/6/11/2025)

Artikel Populer
Merchandise Terlaris
🎨Gratis custom untuk komunitas, perushaaan, organisasi, sekolah ataupun pribadi
Chat WA
Home Cari Login Keranjang WhatsApp Menu