* Warna yang tampil di layar dapat berbeda sekitar ±5% dari produk fisik.
* Warna yang tampil di layar dapat berbeda sekitar ±5% dari produk fisik.
Dalam obrolan di Podcast Rumah Komunitas, Randi Ntenk bicara soal tanggung jawab pandit bola yang tak hanya soal analisis, tapi juga menjaga etika dan objektivitas.
Bandung – Dalam obrolan santai di Podcast Rumah Komunitas kemarin sore pukul 16.17 WIB, Randi Ntenk membagikan pandangannya tentang dunia pandit sepak bola. Menurutnya, pandit bukan sekadar tukang komentar atau penebak skor, tapi juga punya peran penting dalam memberi informasi dan edukasi bagi penonton.
“Pandit itu tugasnya menganalisis pertandingan, bukan menyerang atau menilai secara subjektif,” ujar Randi. “Komentar harus berdasarkan data, observasi, dan statistik.”
Ia juga menegaskan bahwa pandit perlu memahami dan mematuhi Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999, yang menekankan tanggung jawab pada objektivitas dan etika dalam menyampaikan opini.
Menariknya, Randi sempat bercerita bahwa ia sering ditanya orang-orang soal prediksi skor akhir pertandingan. Namun ia menolak untuk menjawab bila tujuannya untuk judi online.
“Banyak yang nanya skor buat pasang taruhan. Saya tegas nolak, karena pandit harus jaga integritas,” katanya.
Bagi Randi, jadi pandit bukan soal siapa paling ramai bicara, tapi siapa yang paling paham sepak bola dan mampu memberi insight yang mendidik.
“Siapa pun bisa jadi pandit,” tambahnya, “asal mau belajar, baca literasi sepak bola, dan tetap objektif.”
Podcast sore itu berakhir hangat, meninggalkan pesan sederhana: jadi pandit bukan tentang prediksi, tapi tentang tanggung jawab (vick/12/11/2025).
